Dari tahun ke tahun, tren pertumbuhan
mualaf terus mengalami peningkatan. Pada 2016 saja, data dari Mualaf
Center Indonesia mengatakan, setidaknya ada 2854 orang masuk Islam yang
tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah mualaf tertinggi terjadi pada
tahun 2006. Meski tahun 2007 hingga 2009 sempat menurun. Namun pada
tahun 2010, pertumbuhan jumlah mualaf kembali naik.
”Kemudian
terus naik pada 2011, 2012, sampai sekarang naik terus angkanya. Paling
tidak dalam lima tahun ke belakang sudah lebih dari 10 ribu orang masuk
Islam. Kalau dihitung dari 2011, ya sudah lebih dari 10 ribu orang,”
ujar Ketua Mualaf Center Indonesia Steven Indra demikian Republika belum lama ini.
Steven
juga mengungkapkan, penyumbang terbanyak jumlah mualaf justru dari
daerah-daerah. Di Jakarta, dia mencatat jumlah mualaf hanya mencapai
800an orang. Keberhasilan ini tidak terlepas dari syiar dan dakwah yang
ditujukan ke daerah-daerah terpencil, pedalaman, bahkan ke daerah yang
memiliki sejarah permurtadan.
Lebih lengkap Steven menyontohkan,
di salah satu daerah di Pulau Jawa, pihaknya sempat melakukan dakwah
yang sifatnya langsung (straight). Selain itu, MCI juga membantu
masyarakat setempat untuk mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar,
seperti pembangunan sumur air. Sumur-sumur itu pun dapat digunakan
secara gratis. Padahal, sebelumnya, khusus untuk Muslim, harus membayar
dua kali lipat dibanding penganut agama lainnya.
Metode ini sama
seperti saat khalifah Utsman bin Affan membeli sumur milik orang Yahudi.
”Dulu Muslimnya sekitar 10-12 persen di lokasi itu, sekarang sudah 95
persen Muslim. Sekarang juga tengah dibangun beberapa masjid baru,
karena jamaahnya di sana semakin banyak,” papar Steven.
Sumber:Satumedia.com
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.